Selasa, 26 Oktober 2010

Cermin

Menatapmu
Seakan aku terkoyak
Kesadaran berseliweran
Mengguncang kokohku

Rindu dan tenggelam
Dalam genggam tegurmu
Pelupukku tak sanggup merengkuh lagi

Tercabik hati olehmu
Imajiku terhempas
Burai bersama percaya diriku
Karena tegurmu aku berkelebat dalam gamang
Tanpa pegangan bagi keangkuhan

Dosa kaupaparkan
Tampak jelas di beningku

Tak kusangkali kebenaranmu
Kauceritakan barang sejenak
Riwayat semua celaku
Seluruh hidup meluruh dalam sesak

Namun juga kaupancarkan nasehat
Pertobatan teranjur dari tuturmu
Kusambut bagai musafir
Yang haus mereguk ampunan

Oh cermin
Benarkah sungguh-sungguh beritamu?

Tetapkan dalam sanubariku
Tekad menyambut undangan Sang Penyelamat
Dan di dalam diri-Nya
'Kan kudapati diriku
Nan kini mengutuh kembali
Tanpa sombong dosa timbul kembali

Sekarang aku mampu menatapmu dengan lega
Tidak seperti sediakala
Manakala kecammu mendidihkan sampai menguap
Rasa amanku dalam kubang dosa

Beritamu kali ini menghibur belaka
Bahwasanya aku diterima kembali
Dalam hadirat Mahatinggi
Berkat pantulan lembutmu

Tidak ada komentar: