Selasa, 26 Oktober 2010

Seawan yang Tergantung

Dingin masih membekas di lukaku....
Kutercenung,
Menggapai semua bayang kembali
Dalam gemuruh badai.

Apakah hidup ini sekadar perjalanan kosong?
Bila rasa kembali tak berada,
Takkan rela kujumput seusia asa
Untuk kuumpankan pada maya merana....

Dingin masih membekas di hatiku....
Kutermenung,
Tertinggal di belakang semua terbuka
Nan sudah lumat di ambang kembara.

Sudahkah usai kepiawaian?
Sering kudengar ratap diri
Sesali berlalunya waktu
Sampai hilang nafasku....

Dingin masih membekas di mataku....
Kuterkatung,
Tergantung bak awan malas di ujung Bandung
Menertawakan keenggananku.

Siapakah pahlawanku?
Tiada sesungguhnya harap 'kan kukulai
Tanpa derita kuseret sampai menderita
Seperti lakunya padaku dulu....

Dingin masih membekas di matiku....
Ku tak bingung,
Karena kini awanku melesat padamu,
Buat pastiku mendunia lagi.

Tidak ada komentar: