Seiring kian pesatnya perkembangan teknologi internet,
semakin bertambah pula kebutuhan masyarakat dunia untuk memiliki alamat situs
sendiri secara eksklusif. Tidak terkecuali masyarakat Indonesia.
Ada beberapa domain situs internet. Salah satunya adalah
domain yang mencirikan negara asal dari sang pemilik situs. Kode domain untuk
Indonesia adalah .id, sesuai daftar kode negara dalam ISO-3166-1 yang
dikeluarkan Internet Assigned Numbers Authority (IANA) (Peraturan Pemerintah no.
82 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik,
Penjelasan atas Pasal 73 ayat (2) huruf b.).
Kita banyak menjumpai alamat situs dengan domain ini. Tapi,
nampaknya, sebagian terbesar pengguna domain .id ini adalah institusi atau lembaga,
entah itu lembaga pemerintahan, militer, perusahaan, ataupun yang lainnya. Sedangkan,
orang per individu yang menggunakan domain ini untuk situs pribadi masih kurang
dibandingkan dengan institusi. Juga dibandingkan dengan orang yang menggunakan
domain .com atau .web, misalnya.
Agaknya, alasan orang enggan menggunakan domain .id adalah karena
terkesan kurang praktis . Memang, hampir semua domain .id berkategori domain
tingkat kedua, jadi nama domainnya pasti berakhiran .co.id, .go.id, .net.id,
.ac.id, dan seterusnya (untuk individu perorangan: .web.id, .biz.id, dan
.my.id). Untuk institusi, mungkin itu tidak terlalu menjadi masalah. Namun
untuk orang per individu, hal ini sangat mungkin menjadi gangguan, ditimbang
secara subjektif-individual dari segi estetika, bonafiditas, kemudahan
mengingat, dan sebagainya.
Lantas, apakah ada kelebihan dari penggunaan domain .id yang
dapat menjadi kompensasi, atau bahkan mengungguli dan menutupi, “kekurangan”
tersebut, sehingga orang-orang mau memakai domain itu untuk situs pribadi?
Tentu saja ada. Sedikitnya, ada 2 (dua) yang saya temukan. Dan keduanya, bagi
saya sendiri, justru sangat menentukan. Sangat tidak sebanding kalau
disandingkan dengan “kekurangan” dalam hal “kepraktisan” belaka di atas.
Pertama, domain .id lebih murah ketimbang .com. Sebab, .com
memang sebenarnya diperuntukkan bagi situs komersial (com = commerce). Untuk
perusahaan bisnis, perbedaan nominal keduanya mungkin tidak terlalu signifikan.
Tapi kalau bagi kita secara perorangan, apalagi kalau tingkat perekonomian kita
tidak bisa dibilang tinggi, selisih biaya tersebut sangat berpengaruh.
Kedua, ada kebanggaan nasionalisme yang bisa kita dapat. Sifat
internet itu global, tidak mengenal batas kewilayahan, semua orang di muka bumi
ini dapat mengakses situs apapun dari manapun, maka bayangkan ini: beberapa
orang Indonesia memiliki situs pribadi dengan domain .id; barangkali karena
orang-orang pemilik domain tersebut punya banyak kenalan dan koneksi di luar
negeri, atau mungkin juga karena konten situs-situs itu sendiri memang berbobot
apalagi jika berbahasa Inggris, maka banyak orang dari seluruh dunia mengakses
situs-situs tersebut; dan kita asumsikan saja sebagian besar pengguna internet
di seluruh dunia tahu, atau paling sedikit bisa menerka, bahwa .id itu adalah
kode untuk Indonesia; kalau memang demikian, maka secara sadar atau tidak, derajat
Indonesia meningkat di mata mereka. Terutama kalau seperti yang sudah dikatakan
tadi, konten situs berdomain .id itu berbobot. Bagaimanapun, orang lain akan
menghargai kita hanya jika kita lebih dulu menghargai diri kita sendiri. Itu
sebabnya, saya tidak heran ketika beberapa teman saya, orang Indonesia yang
studi dan/atau bekerja di Jepang, berkata, orang Jepang lebih suka memilih
domain .jp sebagai alamat situs pribadi mereka.
Bukan tidak mungkin ada lebih banyak lagi kelebihan lain
dari penggunaan domain .id dibandingkan “kekurangan”-nya. Tapi, kalau yang 2 di
atas saja sudah amat sangat lebih dari cukup untuk menutupi “kekurangan”,
mengapa tidak menggunakan domain .id saja kalau mau membuat alamat situs
pribadi?