Minggu, 03 Februari 2013

Tentang Penggunaan Domain .id

Seiring kian pesatnya perkembangan teknologi internet, semakin bertambah pula kebutuhan masyarakat dunia untuk memiliki alamat situs sendiri secara eksklusif. Tidak terkecuali masyarakat Indonesia.

Ada beberapa domain situs internet. Salah satunya adalah domain yang mencirikan negara asal dari sang pemilik situs. Kode domain untuk Indonesia adalah .id, sesuai daftar kode negara dalam ISO-3166-1 yang dikeluarkan Internet Assigned Numbers Authority (IANA) (Peraturan Pemerintah no. 82 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, Penjelasan atas Pasal 73 ayat (2) huruf b.).

Kita banyak menjumpai alamat situs dengan domain ini. Tapi, nampaknya, sebagian terbesar pengguna domain .id ini adalah institusi atau lembaga, entah itu lembaga pemerintahan, militer, perusahaan, ataupun yang lainnya. Sedangkan, orang per individu yang menggunakan domain ini untuk situs pribadi masih kurang dibandingkan dengan institusi. Juga dibandingkan dengan orang yang menggunakan domain .com atau .web, misalnya.

Agaknya, alasan orang enggan menggunakan domain .id adalah karena terkesan kurang praktis . Memang, hampir semua domain .id berkategori domain tingkat kedua, jadi nama domainnya pasti berakhiran .co.id, .go.id, .net.id, .ac.id, dan seterusnya (untuk individu perorangan: .web.id, .biz.id, dan .my.id). Untuk institusi, mungkin itu tidak terlalu menjadi masalah. Namun untuk orang per individu, hal ini sangat mungkin menjadi gangguan, ditimbang secara subjektif-individual dari segi estetika, bonafiditas, kemudahan mengingat, dan sebagainya.

Lantas, apakah ada kelebihan dari penggunaan domain .id yang dapat menjadi kompensasi, atau bahkan mengungguli dan menutupi, “kekurangan” tersebut, sehingga orang-orang mau memakai domain itu untuk situs pribadi? Tentu saja ada. Sedikitnya, ada 2 (dua) yang saya temukan. Dan keduanya, bagi saya sendiri, justru sangat menentukan. Sangat tidak sebanding kalau disandingkan dengan “kekurangan” dalam hal “kepraktisan” belaka di atas.

Pertama, domain .id lebih murah ketimbang .com. Sebab, .com memang sebenarnya diperuntukkan bagi situs komersial (com = commerce). Untuk perusahaan bisnis, perbedaan nominal keduanya mungkin tidak terlalu signifikan. Tapi kalau bagi kita secara perorangan, apalagi kalau tingkat perekonomian kita tidak bisa dibilang tinggi, selisih biaya tersebut sangat berpengaruh.

Kedua, ada kebanggaan nasionalisme yang bisa kita dapat. Sifat internet itu global, tidak mengenal batas kewilayahan, semua orang di muka bumi ini dapat mengakses situs apapun dari manapun, maka bayangkan ini: beberapa orang Indonesia memiliki situs pribadi dengan domain .id; barangkali karena orang-orang pemilik domain tersebut punya banyak kenalan dan koneksi di luar negeri, atau mungkin juga karena konten situs-situs itu sendiri memang berbobot apalagi jika berbahasa Inggris, maka banyak orang dari seluruh dunia mengakses situs-situs tersebut; dan kita asumsikan saja sebagian besar pengguna internet di seluruh dunia tahu, atau paling sedikit bisa menerka, bahwa .id itu adalah kode untuk Indonesia; kalau memang demikian, maka secara sadar atau tidak, derajat Indonesia meningkat di mata mereka. Terutama kalau seperti yang sudah dikatakan tadi, konten situs berdomain .id itu berbobot. Bagaimanapun, orang lain akan menghargai kita hanya jika kita lebih dulu menghargai diri kita sendiri. Itu sebabnya, saya tidak heran ketika beberapa teman saya, orang Indonesia yang studi dan/atau bekerja di Jepang, berkata, orang Jepang lebih suka memilih domain .jp sebagai alamat situs pribadi mereka.

Bukan tidak mungkin ada lebih banyak lagi kelebihan lain dari penggunaan domain .id dibandingkan “kekurangan”-nya. Tapi, kalau yang 2 di atas saja sudah amat sangat lebih dari cukup untuk menutupi “kekurangan”, mengapa tidak menggunakan domain .id saja kalau mau membuat alamat situs pribadi?