Foto anatomi luar & dalam jantung (Sumber foto: http://www.medical-artist.com/Anatomy-of-the-Human-Heart-Illustrations.html)
Jantung adalah
salah satu organ paling vital manusia. Sebab, ia satu-satunya yang bertugas
memompa darah. Dan darah adalah pembawa semua zat penunjang kehidupan. Artinya,
bilamana jantung kita tidak sehat, maka hidup kita pun terancam.
Sayangnya, yang paling
berperan merusak jantung kita adalah pilihan gaya hidup kita sendiri! Rokok sudah
bukan lagi menjadi tren, namun bagi sebagian kalangan, sudah menjadi kebutuhan.
Menu keseharian kita semakin disarati glukosa, L.D.L. (low density lipoprotein, lipoprotein kurang pekat, atau banyak
disebut sebagai “kolesterol jahat”), dan asam lemak jenuh.
Namun, kabar
baiknya, kita juga memiliki kekuasaan penuh untuk memilih gaya hidup yang
sehat!
Melalui artikel ini,
saya akan membagikan segala hal tentang gaya hidup sehat yang bukan saja saya ketahui
namun juga saya jalani dan buktikan sendiri efektivitasnya.
1. Jiwa,
kerohanian, dan sosialitas kita saling terikat, terkait, dan mempengaruhi
dengan tubuh kita. Karena itu, jika ada gangguan di salah satunya, maka yang lainnya
pun akan menderita. Contohnya, saat kita flu, bukan cuma tubuh kita yang lemas
dan tidak nyaman, namun pikiran kita pun serasa tersendat, perasaan kita pun jadi
gampang galau dan terlalu sensitif. Demikian pula sebaliknya. Saat kita sedang
marah, sedih, cemas, atau depresi, kita sering lemas, jantung kita
berdebar-debar, kita merasa mulas bahkan sampai diare, dan buang air kecil pun jadi
sering kita alami. Karena itu, saya tak hanya memperhatikan kesehatan fisik.
Pikiran, perasaan, emosi, keinginan, spiritualitas, dan kehidupan sosial pun saya
jaga agar tetap positif, sehat, dan stabil. Saya pun ingin hidup tanpa stres.
Pasalnya, stres bisa memicu hipertensi, yang merupakan faktor resiko terjadinya
infark (kelumpuhan) pada miokardium (otot jantung), yang terkenal dengan
sebutan “penyakit jantung koroner”. Karena itu, saya pun tidak ingin
mencemaskan kesehatan saya. Saya tak mau takut akan suatu penyakit pun. Karena,
kalau kita terlalu kuatir pada penyakit tertentu, termasuk penyakit jantung,
justru kekuatiran kita itu sangat mungkin menjadi kenyataan!
2. Masih
berkenaan dengan kebebasan dari stres, saya pun berupaya konsisten menjalani hidup
secara serius tetapi santai. Tidak tegang, tidak kaku, dan tidak monoton. Saya
pun menjaga diri saya dari jebakan tuntutan-tuntutan hidup yang tak perlu, yang
berpotensi memerangkap saya dalam keadaan kelebihan beban (overloaded) sampai kewalahan (exhausted).
Kunci dari semua itu adalah rasa syukur kepada Tuhan. Namun, bukan kesantaian
saja yang membuat kita sehat dan jantung kita terjaga. Keseriusan pun sama.
Serius itu tidak sama dengan tegang, kaku, dan monoton. Maka, serius tidak
bertentangan dengan santai. Serius itu berarti sungguh-sungguh, sepenuh hati,
penuh totalitas, berdedikasi tinggi, dan berdeterminasi maksimal. Semua itu
membuat tubuh dan mental kita menjadi aktif, sehingga otot-otot tubuh dan jiwa
kita pun terlatih dan menjadi makin kuat, lentur, dan lincah. Dan, yang pasti,
keseriusanlah yang melahirkan sukses, peningkatan, dan kemajuan. Semua itu
melahirkan kepuasan lahir dan batin.
3. Serius dan
santai juga merupakan sikap saya terhadap urusan kesehatan itu sendiri. Buat
saya, gaya hidup sehat harus menyenangkan. Karena, seperti telah kita lihat,
kalau batin tidak nyaman, fisik pun tidak akan beres. Kalau saya terpaksa
mengerjakan sebuah gaya hidup yang katanya sehat, maka bukannya kesehatan yang saya
peroleh melainkan justru penyakit! Jadi, dalam mengatur pola makan dan asupan
nutrisi, menata ritme antara bekerja dan beristirahat, serta melakukan olah
tubuh, saya tidak ingin kaku, stres, dan terpaku pada yang baku. Saya ingin
menikmati semuanya. Dan, yang jelas, saya tidak akan melakukan yang tidak saya
sukai. Saya penyuka jamu dan makanan yang pahit-pahit seperti sayur pare dan
daun pepaya. Tetapi, itu karena saya ini penikmat segala jenis makanan dan
minuman. Saya tidak berpantang makanan dan minuman apapun. Begitu juga dengan
olah tubuh. Saya melakukan olah fisik yang saya sukai, yaitu berjalan kaki.
Maka, bilamana waktu saya sedang senggang, kalau saya ada perlu untuk pergi ke suatu
tempat, jika tempat tersebut jauhnya maksimal dua kilometer, saya akan
menempuhnya dengan berjalan kaki. Kembali atau pulangnya pun sama. Namun, saya
tidak mau main bulutangkis atau tenis meja biar setengah set sekalipun! Menurut
saya, selain menyenangkan, gaya hidup sehat adalah soal keseimbangan dan
keselarasan. Dan semuanya harus serba secukupnya, tidak kurang namun juga tidak
berlebihan.
4. Terakhir, gaya
hidup sehat tentu saja harus menjunjung tinggi kebersihan. Sebab, adalah keliru
kalau kita menganggap penyakit jantung hanyalah infark miokardium. Banyak
sekali ragam penyakit yang bisa menyerang organ vital kita tersebut. Semuanya
dapat dikelompokkan menjadi tiga. Bawaan, degenerasi, dan infeksi. Penyakit
jantung koroner, atau infark miokardium, termasuk yang degenerasi. Tetapi, yang
tak kalah marak dan berbahaya adalah infeksi yang menyerang jantung. Bakteri Staphilococcus aureus dan Streptococcus beta-haemoliticus adalah
dua spesies bakteri yang umum menyerang bagian apapun dari tubuh kita, termasuk
jantung. Keduanya dapat membuat defek pada katup jantung. Masalahnya, kedua
bakteri ini sangat banyak di udara, air, dan makanan. Karena, iklim tropis
Indonesia memang merupakan kondisi ideal untuk mereka. Jadi, saya pun rutin
menjaga kebersihan diri, makanan, barang, dan lingkungan saya.