Ini adalah #KapalApiPunyaCerita
versiku yang terilhami dari kenikmatan kopi Kapal Api itu sendiri.
Menurutku, klaim
“Jelas
Lebih Enak” yang diusung merek kopi Kapal Api bukanlah sekadar
jargon kosong. Klaim tersebut memang didukung bukti nyata. Aku sendiri mendapatkan
buktinya. Bukti yang kutemukan itu ialah rasa, aroma, dan karakteristik
istimewa dari semua produk kopi Kapal Api sendiri, yang
tertangkap oleh indera penciuman dan pengecapku setiap kali menikmati masing-masing
dari produk Kapal Api. Perpaduan kenikmatan
rasa, aroma, dan karakteristik tambahan lain itu bisa kusimpulkan sebagai
“sangat Indonesia”!
Ya, aku tahu, Kapal
Api adalah perusahaan yang didirikan, dikelola, dan dikembangkan oleh
orang Indonesia. Aku juga tahu, kopi yang digunakan Kapal Api sebagai bahan
baku hanyalah kopi Indonesia. Karena itu, sudah pasti aku juga tahu, citarasa
kopinya pun pasti khas Indonesia sekali! Tetapi, walaupun itu semua benar, itu
semua pun sudah kadung terlalu lumrah. Lantas, apa gunanya kuulas lagi?
Jadi, inilah yang
kumaksud dengan “sangat Indonesia”-nya kopi Kapal Api.
Keindahan, Kekayaan, dan Adaptatifnya Indonesia!
Bilamana
mendengar dan memikirkan “Indonesia”, yang paling pertama terlintas di benakku
adalah kata-kata “indah”, “kaya”, dan “adaptatif”. Ya alamnya, ya budayanya, ya
segala yang ada di dalam seluruh kehidupan di dalamnya!
Indahnya Indonesia Kita!
Kita semua tahu,
Indonesia itu serba indah! Alamnya, yang terdiri dari perpaduan hamparan
alamiah (seperti lautan, pegunungan, sungai, danau, dan hutan) sampai lansekap
hasil rekayasa manusia (misalnya sawah, ladang, perkebunan, dan peternakan),
membuat seniman lukis terhebat di dunia pun pasti bakal minder lantaran sadar
bahwa walaupun dia bisa saja melukisnya namun takkan pernah sanggup memasukkan
nilai keindahan dengan tingkat yang. Begitu pula manusianya, sarat juga dengan
keindahan. Nilai-nilai luhur kehidupannya serba indah. Setelah diturunkan
menjadi budaya, bahasa, adat-istiadat, dan kebiasaan, hasilnya pun semuanya tetap
mahaindah. Apalagi sesudah diekstraksi lagi menjadi kesenian dan produk seni,
yang terdapat dalam ragam dimensinya, baik berupa busana (batik, songket, tenun
ikat, dan sebagainya), musik (gamelan, sasando, keroncong, dan lainnya), teater
(wayang kulit, wayang golek, ludruk, ketoprak, dan seterusnya), sastra (pantun,
gurindam, babad carita, dan sebagainya), maupun kesenian dan produk seni dalam
bentuk yang lainnya lagi, mulai yang konvensional-tradisional hingga yang
kontemporer-modern. Seluruhnya indah semata-mata!
Oh, Indonesiaku yang Luar Biasa Kaya!
Kita pun tahu,
selain indah, alam dan budaya bangsa kita juga amatlah kaya! Ribuan spesies
hayati flora dan fauna menghuni daratan dan perairan Nusantara. Rempah-rempah,
tumbuhan obat, bumbu, sayur-mayur, buah-buahan, dan segala jenis tumbuhan
lainnya ada secara berlimpah jenis dan jumlahnya karena begitu suburnya tanah
Indonesia. Komodo, badak bercula satu, harimau Sumatera, anoa, babi rusa, dan
beberapa spesies satwa lainnya yang bersifat endemik, alias hanya berada di
Indonesia, adalah makhluk-makhluk yang memperlihatkan kehebatan Penciptanya.
Bumi, laut, dan udara Indonesia pun menyimpan kelimpahan sumber daya energi dan
mineral, seperti emas, perak, minyak bumi, gas alam, besi, timah, tembaga,
bauksit, dan panas bumi. Dan karena suku-bangsa di tanah-air kita ini begitu
banyak, di mana tiap suku punya beberapa sub-etnis lagi yang masing-masingnya
mempunyai varian bahasa dan budayanya sendiri, maka sudah jelas, begitu kayalah
bangsa kita secara kebudayaan.
Indonesia Piawai Menyesuaikan Diri
Di saat yang sama,
bukan kita saja yang tahu melainkan semua bangsa lain di seluruh dunia pun
menyadari dan mengakui, kita ini adalah bangsa dengan pembawaan dasar alamiah
yang ramah-tamah, toleran, dan egaliter, tetapi sekaligus spiritualis,
religius, dan menjunjung segala nilai yang luhur dan mulia. Kita ini murah
senyum, berinisiatif dalam menyapa duluan, ringan tangan alias siap membantu
siapa saja kapan saja, menghormati orang yang lebih tua, menyayangi dan
mengayomi anak-anak dan semua yang lebih muda. Singkatnya, kita ini bangsa yang
sangat adaptatif. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang kita
masuki sehingga gampang diterima dengan baik oleh para penduduk setempat,
sekaligus mudah menerima semua orang dan hal baru yang masuk ke dalam
lingkungan kita sendiri. Itu sebabnya, dibandingkan bangsa manapun di dunia
ini, resistensi kita, bangsa Indonesia, relatif jauh lebih rendah terhadap
masuknya agama (termasuk para penganutnya) dan budaya baru (termasuk orang
asing yang membawanya) dari luar kalangan (daerah dan bahkan negeri) kita. Dan,
yang lebih hebat lagi, kita sanggup dengan cepat dan gampang hidup berdampingan
dalam damai, sentosa, dan sejahtera bersama segala perbedaan tersebut!
Dan Ketiganya pun Bersenyawa dengan Harmonis!
Tetapi, yang
signifikan dari “indah”, “kaya”, dan “adaptatif”-nya Indonesia itu ialah
kenyataan bahwa ketiga kata tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Masing-masing memaknakan dan dimaknakan oleh dua yang lainnya. Artinya,
keindahan Indonesia itu sangat kaya dan sangat berterima di semua kalangan.
Kekayaannya pun demikian, penuh keindahan serta bisa dinikmati dan dikelola oleh
siapapun. Begitu pula dengan tabiat adaptatif Indonesia (yang tercermin di
dalam kehidupan kita selaku manusia-manusia yang tinggal di dalamnya), mampu
memperindah dan memperkaya lingkungan baru, juga memperindah dan memperkaya
pendatang baru.
Ketakterpisahan
keindahan, kekayaan, dan kemampuan menyesuaikan diri dari alam, makhluk, dan
bangsa Indonesia inilah yang dilukiskan dengan tepat sekali oleh semboyan
“Bhinneka Tunggal Ika”!
Kini: Harmonisnya Perpaduan Keindahan
(Kenikmatan), Kekayaan, dan Adaptatifnya Kopi
Kapal Api!
Keindahan,
kekayaan, dan sifat adaptatif yang saling bergantung, berkelindan, dan
bersenyawa seperti itu jugalah yang dimiliki kopi Kapal Api!
Keindahan (baca: “kenikmatan”) dan kekayaan ada di dalam rasa dan aromanya.
Sedangkan karakteristik istimewa kopi Kapal Api, yang tadi di atas
kusebutkan, itulah yang menjadikan rasa dan aromanya yang enak dan kaya itu dapat
tetap dinikmati secara optimal di segala situasi dan kondisi!
Pendek kata: kopi
Kapal Api itu mirip sekali dengan Indonesia! Mari kita ikuti uraian
berikut!
Inilah Kunci Kenikmatan dan Kekayaan Rasa dan
Aroma Kapal Api!
Jikalau menengok
situs resmi Kapal Api di www.waktunyakapalapi.com, kita bakal
dengan cepat menemukan di laman muka web, sekilas informasi yang singkat namun
cukup jelas tentang latar-belakang mengapa kopi Kapal Api bisa begitu “indah”
rasa dan aromanya, alias begitu nikmat.
Di situ
dijelaskan, kopi Kapal Api berasal dari
percampuran sempurna biji-biji kopi pilihan dari varietas Robusta dan Arabica
dalam komposisi khusus. Bibit keduanya pilihan, dipetik dengan metode manual,
yakni dipetik satu demi satu biji kopinya dengan tangan, sebab metode inilah
yang paling optimal karena dengan begitu, si pemetik dapat memastikan bahwa
biji kopi bersangkutan telah masak sempurna.
Sesudah itu, campuran
biji-biji kopi Arabica dan Robusta tersebut disangrai secara hati-hati dan
teliti di dalam mesin sangrai termutakhir. Proses penyangraian ini benar-benar
dijamin sempurna agar semua biji kopi pun matang tersangrai dengan sempurna
pula.
Terakhir,
biji-biji kopi yang sudah matang tersangrai dengan sempurna itu digiling dengan
teknik yang betul-betul ideal. Sebab, teknik penggilingan yang salah akan
menyebabkan menurunnya rasa dan aroma kopi. Dan, kemudian, bubuk kopi yang
sudah tergiling sempurna itu dikemas dalam kemasan dan dengan teknik yang juga
secara saksama ditujukan untuk mempertahankan aroma dan rasa unggul kopi.
Dari semua proses
yang teliti demi kesempurnaan itu, tak perlu kita heran apabila kemudian
didapatkan hasil akhir berupa kopi Kapal Api yang sangat tinggi
tingkat kenikmatan rasa dan aromanya!
Dan bukan hanya
nikmat, rasa dan aroma semua produk kopi Kapal Api pun kaya! Ini juga
tidak aneh, sebab prosesnya pun begitu kaya. Bukan saja kaya akan teknik dan
kecermatan, melainkan juga kaya akan dedikasi dan kerja keras. Segala hal yang
sekilas terkesan sebagai kerumitan di dalam proses pemilihan bibit kopi, penanaman,
pemanenan, hingga pengolahan yang memiliki tahap-tahap yang juga bertingkat itu
sebetulnya merupakan upaya untuk menghasilkan dan menjaga mutu kopi yang
seharusnya, yakni yang optimal. Namun, upaya penuh determinasi itu pun justru
memberikan pengayaan tersendiri bagi rasa dan aroma produk bubuk kopi yang
dihasilkan!
Jika kita
berpikir bahwa rasa kopi ya begitu-begitu saja semuanya, sama-sama pahit
sedikit asam, dan bahwa aroma kopi apapun ya sama saja, sama-sama “bau kopi”,
maka kita perlu bergaul lebih banyak lagi dengan kopi. Karena, itu membuktikan,
wawasan kita mengenai kopi belumlah luas. Memang, kuakui, sebagai penulis saja,
aku sampai sekarang belum mampu menggambarkan nuansa rasa dengan kata-kata.
Terlebih, untuk mendeskripsikan bagaimana rasa yang kaya itu. Setiap orang
harus merasakan sendiri, mengalami sendiri, dan memperbanyak “jam terbang”-nya
sendiri akan rasa, termasuk dan khususnya akan rasa kopi, dan lebih khususnya
lagi kopi Kapal Api.
Namun, untuk hal
yang satu ini, aku mampu menggambarkannya! Siapa tahu, dalam pemaparanku
berikut ini, Anda, para Pembaca, bisa mendapat gambaran yang cukup jelas
sehingga dapat membayangkan sendiri kekayaan rasa dan aroma kopi
Kapal Api.
Apa Gunanya Rasa dan Aroma yang Enak dan Kaya
kalau Tidak Bisa Dinikmati dalam Semua Keadaan?
Yang ingin
kupaparkan ialah hal yang telah kusinggung di atas, yaitu karakteristik
istimewa dari kopi Kapal Api.
Karena aku
menganalogikan kopi Kapal Api itu dengan negeri
dan bangsa tercinta kita, Indonesia, maka jika kenikmatan Kapal Api itu kusesuaikan
dengan keindahan Indonesia, lalu kayanya aroma dan rasa Kapal Api kupandang bersejalan
dengan kekayaan alam dan budaya Tanah Air, jadinya yang bagiku seirama dengan
daya adaptasi Indonesia sudah jelas adalah karakteristik istimewa kopi
Kapal Api.
Ya! Karakteristik
istimewa kopi Kapal Api memang adalah daya
adaptasinya yang bukan main! Kenikmatan rasa dan aroma semua produk Kapal
Api memang istimewa. Demikian pula kekayaan aroma dan rasanya. Itu tak
diragukan lagi. Namun, harus kuakui, ada beberapa merek kopi yang juga sama
istimewanya dengan Kapal Api, baik dari segi
kenikmatan maupun kekayaan rasa dan aroma, biarpun memang bukan berarti lebih
unggul daripada Kapal Api. Hanya saja, itu artinya,
keistimewaan kekayaan aroma dan rasa Kapal Api tidak spesifik dan tidak
cukup unik. Yang membuat kopi Kapal Api spesifik dan unik, tiada
bandingan dan tiada tandingannya, sehingga pantas menyandang semboyan “Jelas
Lebih Enak”, justru adalah kemampuannya beradaptasi dengan situasi dan
kondisi apapun!
Maksudku begini. Kopi
lain yang setara keistimewaan rasa dan aromanya dengan kopi Kapal Api tidaklah
dapat “dimacam-macami” sembarangan. Ada yang rasa dan aromanya tetap istimewa
cuma kalau dibuat espresso atau
kental hitam pahit saja, namun menjadi tidak istimewa dan bahkan malah menjadi
tidak enak apabila dijadikan kopi susu atau coffee
latte atau cappuccino. Ada juga
yang bisa tetap bertahan keistimewaannya saat dijadikan minuman kopi jenis
apapun dengan campuran apapun. Mau dijadikan vanilla latte, atau dibuat menjadi cappuccino, atau dibikin menjadi kopi susu, atau dijadikan caramel mocca coffee, atau dijadikan
apapun juga dengan campuran apapun juga, atau sekadar dibuat menjadi espresso atau kopi tubruk hitam saja,
semuanya tetap sangat enak dan harum maksimal. Tetapi, ketika dijadikan bahan
campuran kue atau agar-agar, rasa dan aromanya langsung menjadi biasa-biasa
saja, bahkan malah bisa merusak seluruh rasa dari kue atau agar-agar tadi!
Lalu juga, ketika
kopi-kopi merek lain yang keistimewaannya setimbang dengan Kapal Api itu dibuat
menjadi minuman kopi yang fantastis dalam varian apapun, mereka tidak dapat
menjadi teman minum yang cocok untuk sembarang makanan atau cemilan. Ada yang
kalau dibuat menjadi espresso hanya
cocok menemani kue atau roti atau cake
tertentu, namun tidak kalau dijadikan cappuccino.
Ada pula yang dalam bentuk minuman kopi varian racikan apapun bisa enak diminum
bersama sandwich dan cake apapun, misalnya, tetapi justru
tidak cocok jika dijadikan minuman pendamping steak dan pizza, apalagi
gado-gado dan rendang!
Semua Produk Kapal
Api Mampu Nyambung dengan Menu
Apapun!
Nah, itu semua
tidak pernah kualami dengan kopi Kapal Api, dari semua varian
produknya, baik itu Kapal Api Special, Kapal
Api Special Mix, Kapal Api Susu, maupun
varian-varian produk Kapal Api lainnya!
Seperti orang
Indonesia yang mudah bergaul dan akrab dengan semua orang, baik dengan sesama
saudara sebangsa namun yang berasal dari suku lain maupun dengan bangsa asing
yang memang berasal dari luar Indonesia, serta gampang beradaptasi dengan
lingkungan yang baru dan masih asing sekalipun, demikianlah kopi
Kapal Api mudah sekali cocok dipadu-padankan dengan bahan serta menu
makanan dan minuman apapun!
Ketika aku makan
nasi Padang, minumnya salah satu kopi produk Kapal Api, nikmatnya
jadi berkali-kali lipat, baik nasi Padangnya maupun kopinya! Aku minum kopi
Kapal Api bersama roti bakar atau pisang bakar, keduanya pun saling
menguatkan. Bahkan, aku makan makanan yang rasanya rada ekstrem untuk
dihidangkan bersama kopi, seperti makanan laut, rujak, dan asinan, tetap cocok
kalau kopi yang kuminum itu salah satu produk Kapal Api! Pokoknya,
semua makanan dan cemilan pernah kusantap bersamaan dengan meminum kopi
Kapal Api, dan rasanya tetap enak pol!
Aku juga pernah
kopi hitam dari Kapal Api Special, kusaring
ampasnya, lalu cairan kopinya yang sudah bebas ampas layaknya espresso itu kujadikan salah satu bahan
untuk membuat agar-agar. Hasilnya: agar-agar kopi yang bercitarasa kahyangan! Aku
pun pernah menganjurkan tunanganku untuk mencampurkan kopi kental hitam seperti
itu juga ke dalam adonan bolu marmer cake
yang dibuatnya sebagai salah satu bahan pengganti esensi perasa. Dan gadisku
itu pun mengakui, rasa coffee marmer cake
tersebut selain unik dan baru namun juga sangat lezat!
Juga aku pernah
iseng kala bertandang ke kafe milik temanku yang juga seorang barista.
Keisenganku itu berupa eksperimen yang kusuruh untuk dia lakukan. Sengaja
kubawakan beberapa kopi bubuk dari berbagai merek. Semuanya kopi premium yang
sudah kutahu punya rasa dan aroma paling sedap! Tentu saja termasuk Kapal
Api Special yang memang favoritku. Aku minta tolong temanku itu membuat
espresso, cappuccino, vanilla coffee
latte, mocca coffee latte, coffee machiatto, dan avocado coffee latte dari masing-masing
kopi itu. Karena dia seorang pria yang cukup cerdas, temanku itu langsung tahu
apa maksudku, yaitu untuk mencari tahu, kopi mana yang paling ideal untuk
kesemua jenis minuman kopi tersebut. Dan, hasilnya sudah tentu, cuma Kapal
Api yang enak dan harumnya tetap mantap dibuat semuanya itu! Dari
situlah kenapa aku bisa bilang tadi di atas, ada kopi yang optimal dibuat
menjadi satu jenis minuman namun kurang optimal ketika dibuat menjadi minuman
jenis lain. Hanya kopi Kapal Api yang keoptimalan
rasa dan aromanya tak berkurang sedikit pun!
Mudahnya Kopi
Kapal Api Diterima oleh Semua Kalangan di Semua Lingkungan!
Daya adaptasi kopi
Kapal Api tidak berhenti sampai di situ. Kalau kita meninjau dari
harganya dan membandingkannya dengan kopi-kopi merek lain yang kualitasnya
sehebat Kapal Api, kemudian
membandingkannya juga dengan kopi-kopi merek lain yang harganya seimbang dengan
harga Kapal Api dari jenis dan ukuran yang
sama (misalnya, sama-sama kopi susu dalam kemasan 25 gram), kita akan mendapati
sesuatu yang menarik! Kopi-kopi lain yang kualitas rasa dan aromanya sebanding
dengan Kapal Api itu harganya jauh lebih
mahal, sedangkan kopi-kopi lain yang harganya mirip-mirip itu rasanya justru
kalah jauh dibandingkan Kapal Api!
Dengan kata lain,
kopi
Kapal Api mempunyai daya adaptasi yang tinggi pula dalam soal nilai
keekonomian, utamanya dikaitkan dengan daya adaptasi terhadap kalangan
konsumen! Orang-orang yang berasal dari kalangan sosial-ekonomi
menengah-ke-bawah pun tetap dapat menikmati kopi dengan aroma dan rasa premium,
yakni Kapal Api, karena harganya memang “adaptatif”
sekali, alias sangat terjangkau, bagi mereka!
Lebih-lebih,
karena kopi Kapal Api pun memiliki daya
adaptasi dengan lingkungan alam yang seperti apapun! Ada kopi premium yang
memang enaknya itu pol-polan tatkala
diminum di musim hujan, dan di saat suhu udara sedang sejuk cenderung dingin,
atau di tempat-tempat yang memang iklimnya bertemperatur rendah seperti itu,
contohnya di Bandung atau di kota-kota lain yang terletak di dataran tinggi,
serta juga di pegunungan. Tetapi, kurang enak bilamana diminum di musim
kemarau, apalagi sewaktu udara sedang gerah dan panas-panasnya, atau di
daerah-daerah yang memang temperatur udaranya selalu tinggi, misalnya di
Jakarta atau di kota-kota lain di dataran rendah, serta juga di pantai. Tetapi,
ada pula yang justru kebalikannya. Ada juga kopi yang cuma enak dinikmati di
wilayah dengan kelembaban udara rendah, namun kurang maksimal rasanya apabila
di daerah berkelembaban udara tinggi. Atau justru sebaliknya.
Sedangkan, kopi
Kapal Api tidak terpengaruh oleh semua itu! Mau di pegunungan ataupun
di pantai, mau di kala siang bolong ataupun di saat tengah malam buta, mau di
tengah kota megapolitan ataupun di tengah persawahan, mau di puncak musim
penghujan maupun di tengah kemarau yang sedang keras-kerasnya, mau di manapun
juga dan kapanpun juga, bukan hanya aku tetapi semua orang pun tetap dapat menikmati
optimalnya kenikmatan rasa dan aroma Kapal Api!
Kesimpulan
Maka, aku tidak
merasa aneh kalau kopi Kapal Api menjadi kopi yang
paling banyak dicari orang di Indonesia! Bukan hanya oleh orang Indonesia saja,
karena bahkan semua orang asing dari mancanegara yang menjadi teman dan
kenalanku pun lebih memilih kopi Kapal Api untuk diminum setiap
kali ada kesempatan bertandang ke Tanah-Air!
Sedemikian tinggi
daya adaptasi kopi Kapal Api! Karakteristik
istimewa Kapal Api inilah yang menyatukan
dan menjiwai rasa dan aromanya yang nikmat dan kaya itu! Karakteristik
istimewanya itu jugalah yang menjadikan kopi Kapal Api “sangat
Indonesia”!
Dan keberterimaan
tingkat tinggi yang menjadi karakteristik istimewa itu pulalah yang menjadikan kopi
Kapal Api “Jelas Lebih Enak”!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar