Sumber: www.chip.co.id |
Seminggu kemudian (setelah ceritaku dalam Dell Inspiron N4110 Menunjang Profesionalitas Kakak Iparku sebelum ini), setelah aku pulang ke rumahku sendiri,
kakakku yang satu lagi, kakak laki-laki, menelepon. Dia bilang, besoknya, dia
dan kakak perempuanku itu mau presentasi di tempat seorang calon nasabah untuk
prospek. Mereka berdua memang agen asuransi dan saling berpartner. Kakakku itu
tanya, apa aku bisa bantu cari ide, bagaimana gaya presentasi supaya menarik,
apa saja yang harus dipakai supaya mereka berdua dapat lebih dipercaya, dan
yang lain-lain. Pokoknya, cara apapun agar polis bisa terjual, yang penting
halal. Langsung aku teringat peristiwa di rumah besar klien Kak Tom seminggu
sebelumnya. “Pinjam Dell N4110-nya Kak Tom saja,” usulku. “Pasang cover-cover berwarnanya. Siapa tahu, si
calon nasabah kepincut, hehe....”
Dia ragu. Kutanya jam berapa presentasinya. Dia bilang jam
10 pagi. Aku mengingat-ingat. Pada jam segitu jadwalku lowong. Kubilang,
“Bagaimana kalau aku ikut? Nanti bilang saja, aku ini kalian bawa buat bantu
pasang Power Point?”
Dia setuju. Besoknya, sesuai waktu yang ditentukan, kami
tiba di tempat sang calon nasabah. Ternyata diadakan di kantornya. Kedua
kakakku memperkenalkanku sebagai adik mereka yang sengaja mereka ajak untuk
bantu menangani multimedia supaya mereka berdua bisa berfokus pada presentasi.
Si Ibu calon nasabah tidak keberatan sama sekali. Langsung aku menjalankan
rencanaku. Sebelumnya, tanpa sepengetahuan kedua kakakku, aku sudah pasang cover bernuansa merah keunguan dan
menyiapkan cover-cover lain yang
kakak iparku punya di tas laptop. Jadi, kukeluarkan laptop dengan gerakan
demonstratif. Umpan awalku rupanya termakan. Sang calon nasabah langsung
memandang laptop yang kuletakkan di meja seraya tersenyum simpul. Kakak
perempuanku yang pertama presentasi. Kusesuaikan tampilan di layar proyektor
dengan penuturan Kakak. Yang menjadi kejutan bagi kedua kakakku itu adalah background Power Point yang kuubah. Aku
sengaja bergerak cepat. Sebelum layout
kutampilkan, kupasang gambar yang digambar Gio sebagai background-nya, dan gambar itu kusesuaikan dengan cover yang terpasang. Ketika kakakku
sedang menjelaskan, dengan gerakan yang kuusahakan setidak-kentara mungkin, aku
buru-buru mengganti cover lain. Background untuk layout berikutnya juga kuganti dengan gambar Gio yang sama dengan cover yang baru kupasang. Terus begitu,
sampai kakakku yang laki-laki gantian tampil, bahkan sampai seluruh presentasi
selesai. Begitu kata terakhir presentasi keluar, Ibu calon nasabah itu langsung
berseru sembari tersenyum lebar, “Wah! Bagus sekali, Pak Rudi, Bu Rosi!
Presentasinya keren! Boleh, boleh! Saya tandatangan polisnya sekarang saja
langsung. Mana, Pak?”
Kedua kakakku terbengong-bengong. Waktu mereka melihat
padaku, aku nyengir-nyengir saja. Setelah si Ibu resmi menjadi nasabah dengan menandatangani
lembar polis, kami bersalaman dengannya dan langsung keluar. Di selasar sampai
di lift, kedua kakakku bergantian
menanyaiku. “Kamu sudah planning ya?
Kamu cepat banget ganti-ganti cover-nya?
Sudah kamu siapin, memangnya?”
Kujelaskan semuanya. Mereka tertawa. Kakak perempuanku
berujar, “Ini rekor lho! Belum pernah ada nasabah kita yang baru satu kali
presentasi langsung deal. Ini yang
pertama! Yang dia ambil itu UP yang paling besar lagi! Thank you, Sam!” (UP = Uang Pertanggungan)
Aku hanya terkekeh. “Makan-makan dong kita! ‘Kan komisinya
juga gede tuh! Hehehe!”
Mereka terbahak-bahak.
Wuih! Kembali Dell Inspiron N4110 berjasa! Yang terakhir ini
memberi sukses besar buat kedua kakakku dan membuat anggaran mereka jadi
bertambah cukup besar. Dan aku juga jadinya ikut menikmati, hahaha!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar