ASUS notebook terbaik dan favoritku. Perkara notebook terbaik, aku sudah membuktikan sendiri. Ketika mencari dan hendak membeli laptop sebagai alat kerja, pertimbangan prioritasku adalah spesifikasi yang lengkap dan termutakhir, kemudahan dalam penggunaan dan mobilitas, serta hemat dalam hal harga dan pemakaian listrik atau baterai. Berburu informasi ke sana ke mari, melacak mulai dari dunia maya sampai toko komputer, bertanya-tanya pada teman-teman dan saudara-saudara, aku mendapati bahwa secara total, yang memenuhi kriteriaku di atas memang hanya notebook ASUS. Dari awal, sudah mulai terasa bagiku, memang nyaris bisa langsung dipastikan saat itu bahwa ASUS nominator laptop yang paling mungkin menjadi favoritku karena paling besar mencuri perhatianku. Alasanku, ASUS menyediakan lebih banyak alternatif tipe yang dibutuhkan konsumen dari kelompok yang paling “bergantung” pada notebook, yaitu mahasiswa, karyawan, eksekutif, penulis, penggiat kesenian dan ekonomi kreatif, sampai gamers. Sebab, laptop keluaran ASUS sangat lebar range harga, spesifikasi dan desainnya, sehingga bukan cuma kebutuhan namun keinginan dan selera calon konsumen pun dipenuhi. Apalagi, melihat ketersediaan service centre ASUS yang lebih banyak daripada merek lain, jadi untuk mendapatkan layanan purnajual pun konsumen dimudahkan oleh ASUS. Ditambah lagi, semua “narasumber”-ku bilang kalau pelayanan klaim garansi ASUS itu gampang, proses servisnya cepat, dan harga jual kembali laptopnya pun tetap tinggi dibandingkan merek-merek lain. Dengan kesaksian begitu banyak orang, ditambah melihat banyaknya pengakuan berupa penghargaan yang diberikan berbagai institusi terhadap ASUS, pilihan saya pun jadi makin mantap. ASUS notebook terbaik dan favoritku!
ASUS A46C, andalanku dan favoritku (Foto: koleksi pribadi) |
Jadi, perburuanku mulai kuarahkan lebih
spesifik. Yaitu khusus membandingkan satu sama lain tipe-tipe notebook ASUS. Dan akhirnya, pada tahun
2013 lalu, pilihanku jatuh pada ASUS A46C. Sebetulnya, pada mulanya ketika
masih dalam tahap pencarian laptop, yang kuincar itu yang seri N56. Tapi, waktu
itu, seri tersebut sudah tidak diproduksi lagi, jadi sudah sangat sulit dicari
karena sudah jarang ada yang memasarkannya juga. Nah, tepat pada waktu itu
juga, A46C baru muncul. Pas sekali, ketika kupelajari, yang paling mendekati
keinginan dan kebutuhanku selain N56 adalah ya A46C itu. Maka, A46C itulah yang
akhirnya kubeli. Memang, spesifikasinya masih sedikit agak kurang dibandingkan
N56. Tapi, itu cukup terkompensasi oleh desain A46C yang keren. Tipis, simple,
elegan! Sehingga kesan muda dan dinamis yang terpancar dari rancangannya menjadi
melekat juga pada pemakainya. Apalagi, keyboard-nya yang bukan cuma terlihat mewah, sophisticated, dan mentereng, tapi juga enak digunakan. Desain seperti itu juga tampak berkelas, jauh
dari kesan norak atau aneh yang biasanya diakibatkan terlalu “rame”-nya warna, motif,
lekukan, ornamen, atau hiasan-hiasan tak perlu lainnya pada case. Dan, terutama, desain sedemikian itu
juga ternyata berimbas pada bobot. ASUS A46C tersebut jadi enteng. Sehingga enak
dibawa ke manapun. Tidak membebani. Apalagi, pekerjaanku sebagai penulis dan
pekerja kreatif mengharuskanku selalu siap dengan “alat-alat perang” di manapun
dan kapanpun. Sebab, ide bisa muncul di kepala kapan saja dan inspirasi bisa
tahu-tahu datang dari mana saja. Tanpa permisi dan tanpa pemberitahuan
sebelumnya. Bila saat-saat seperti itu tiba, kalau aku tidak siap segera
menuangkannya menjadi tulisan, rugi sendiri aku. Menunda menuliskan semua
gagasan dan inspirasi yang muncul itu sampai momennya berlalu, itu sangat
kuhindari, karena rasa dan jiwa (feel and
soul) dari kisah tersebut sudah tidak ada lagi. Karena itu, aku merasa
sangat terbantu setelah mempunyai ASUS A46C ini. Ditambah, dengan prosesor Intel
Core i7, prosesor yang paling canggih bahkan hingga saat ini, juga berbekalkan
memori 4 GB, desainnya menarik pula, serta dibandrol dengan harga yang terjangkau,
jadilah ASUS 46C ini andalanku! ASUS notebook terbaik dan favoritku!
Kerennya ASUS A46C, salah satunya terlihat dari keyboard-nya (Foto: koleksi pribadi) |
Rancang bangun ASUS A46C yang tipis sehingga ringan dalam mobilitasnya (Foto: koleksi pribadi) |
Aku tidak kecewa. Ekspektasiku terpenuhi. Semua
omongan orang bukan sekadar promosi. Memang notebook
ASUS terbukti cukup handal. Berhubung belum pernah ada keluhan, aku memang
belum merasakan sendiri layanan purnajual ASUS. Tapi, bukan berarti aku belum
pernah melihat bukti kehebatannya sama sekali. Sering, malah, kusaksikan
teman-temanku membawa laptop ASUS mereka ke service
centre, sebab, aku ikut mengantar mereka. Namun, belum pernahnya aku
menyervis sendiri laptop milik pribadiku itu justru menunjukkan bukti lain. Terbukti
sesumbar ASUS dan kata semua orang bahwa produk ASUS itu, termasuk notebook-nya, sangat tahan banting dan
awet, juga efisien. Bagaimana tidak. Aku sehari tidur paling banyak 5 jam. Jadi,
minimal 19 jam aku melek. Dan selama aku melek, selama itulah laptopku
kunyalakan terus. Bukan sekadar dianggurkan. Ketika aku sedang tidak mengetik
atau mengerjakan apapun dengan laptop itu, berhubung sedang ada kesibukan lain,
laptop itu menjadi 2 hal. Pertama, jadi barang pinjaman keponakan-keponakanku,
entah untuk main game, menyetel video
dan musik, ataupun mengerjakan tugas kuliah keponakanku yang tertua dan bahkan dia
sampai membawanya ke kampus juga sesekali. Kedua, jadi pemutar musik olehku
sendiri, supaya tidak sepi dan untuk mengusir suara-suara anak-anak kecil
tetangga dan keponakanku sendiri yang kurasa cukup mengganggu. Dengan kata
lain, A46C-ku itu nyaris tidak pernah kubiarkan menganggur barang sedetikpun. Tapi,
saat aku sedang di luar rumah, di tempat di mana sulit mendapatkan tempat
mencolok listrik, laptopku itu tetap dapat dipakai berjam-jam tanpa keluhan
lekas low-batt. Memang, ASUS notebook terbaik dan favoritku!
Biarpun "ampun-ampunan" dipakai, laptop ASUS A46C ini tetap efisien dan tahan banting (Foto: koleksi pribadi) |
2 komentar:
ASUS memang oke sih. Saya sendiri pake ASUS K43SJ dan ampun2an pakenya tapi tetep oke! XD
ASUS memang oke sih. Saya sendiri pake ASUS K43SJ dan ampun2an pakenya tapi tetep oke! XD
Posting Komentar