Sabtu, 20 November 2010

Dalam Langkah-Mu

Kelam daku dulu
Merambah dosa tak jua puas
Nistai-Mu sejadi mauku
Sesamaku adalah sampah dan pijakan nafsu

Engkau pun nyatakan kasih
Juga kuasa

Kelembutan-Mu koyakkan kerasku
Kautikam aku dengan sabda hidup-Mu
Dosaku Kaulumatkan
Semua di atas salib itu
Di atas salib itu
Dalam daging
Dalam nadi-Mu sendiri

Aku telah terjual
Dalam pelukan durjana
Asaku tak berani tengadah
Berkuncup sudah hati
Mati dibuai kenajisan laknatku

Namun amarah-Mu menghanguskan
Belengguku
Dengan tangan nan menggenggam semesta
Kaurenggut aku
Kaudekap aku
Hingga aku megap-megap
Mabuk anugerah-Mu

Milik-Mu semata aku kini
Tak sudi lagi kuberbalik menghamba
Pada terkutuknya hidup lamaku
Namun mengapa kadang hasratku menggairah kembali
Terhadapnya?
Ampuni aku, Tuhanku!
Cengkeram aku
Dan tolong pantang lepaskan!

Ini aku!
Balur aku terus dengan darah suci-Mu
Dengan firman kudus-Mu mandikan aku
Serta Roh-Mu
Biar Ia menguasai penuh seutuh diriku!

Dan kirim aku, ya Junjunganku, Penyelamatku
Dalam langkah-Mu sendiri
Kepada dunia
Supaya mereka kenal Engkau
Allah sebenarnya
Dan nama-Mu mereka takuti
Juga kasih karunia-Mu
Mereka rangkup untuk keselamatan mereka sendiri

(Puisi ini dimuat dalam majalah triwulanan GII Hok Im Tong, Buletin Parousia, edisi ke-22, Mei 2010)

Tidak ada komentar: