Jumat, 07 Juni 2013

Bagaimana Anda Ingin Konsumen Menilai Produk Anda?

Pernahkah Anda mendapati dua produk dari jenis yang sama namun dijual dengan harga berbeda? Pernahkah Anda melihat suatu produk lebih laku daripada produk lain dari jenis yang sama padahal keduanya membandrol harga yang sama? Dan pernahkah Anda menjumpai kenyataan mengejutkan, yakni bahwa, dalam kedua kasus tersebut, kualitas produk yang lebih laku itu ternyata bisa dibilang sama saja dengan produk satunya lagi yang sejenis namun kalah laku?

Dapat dipastikan, jawaban Anda adalah "ya, pernah". Anda dapati di pasar-pasar swalayan, telur ayam negeri yang sudah dalam keadaan bersih dan sudah dikemas dalam plastik dengan jumlah tertentu serta sudah diberi label ternyata harganya lebih mahal dibandingkan telur ayam negeri yang dijual secara curah alias eceran. Anda kemudian melihat pula di situ, sambal botol bermerek A yang botolnya didesain berbentuk menarik dengan label yang memikat karena berwarna-warni dan menampilkan gambar cabai ternyata lebih banyak dibeli orang ketimbang sambal botol bermerek B yang ukurannya sama dan yang kualitas serta rasanya pun tidak berbeda tapi yang botolnya hanya berdesain standar saja dan yang labelnya pun hanya didominasi warna putih yang cuma menampilkan gambar logo tanpa tambahan berupa gambar cabai atau gambar lainnya yang mengundang.

Apa yang serupa dari kedua kasus tersebut? Benar. Kemasan. Tepatnya: keunggulan kemasan. Hal yang sama disampaikan Veronica Ratna Ningrum, woman-marketer pemilik PT Masterindo Multiguna, perusahaan yang bergerak di sektor konsultasi marketing, untuk mengingatkan para pebisnis akan pentingnya kemasan suatu produk. Konsultan marketing yang tips-tipsnya tentang bisnis dan marketing dapat dibaca di Personal Branding Agency, sebuah laman bagian dari Indscript Creative, sebuah situs agensi naskah, juga mengemukakan alasan di balik itu semua. Tertarik atau tidaknya orang akan sesuatu amat ditentukan oleh penampilan: makin atraktif penampilan, makin besar minat orang pada sesuatu itu. Termasuk produk. Dengan alasan itulah Veronica mengingatkan pebisnis untuk kreatif merancang desain bentuk dan kemasan produk, sebab hal tersebut amat menentukan apakah pebisnis dapat menaklukkan minat konsumen atau tidak, dan apakah produsen tersebut berhasil membuat image produknya tertanam kuat dalam ingatan konsumen atau tidak.

Ada unsur-unsur penting dalam penampilan, dan ini perlu Anda, sebagai pebisnis, perhatikan benar-benar manakala mengemas produk.


  1. Warna. Warna sangat kuat pengaruhnya terhadap sisi emosional seseorang. Makanya, para desainer dan juga perancang kemasan sangat memperhatikan aspek warna dari suatu produk. Warna-warna menantang, semacam merah atau kuning terang, berkesan atraktif dan dinamis, sehingga sering digunakan pada kemasan produk makanan olahan jadi yang manis-manis, misalnya coklat atau permen. Warna-warna seperti kuning emas atau abu-abu perak memberi kesan elegan dan berkelas, karena itu, sering dipakai sebagai warna kemasan produk-produk kosmetika.
  2. Desain. Desain pada bentuk produk ataupun kemasannya mampu mencitrakan kesan tertentu. Image berani, dinamis, elegan, atau ceria dapat dipancarkan dari desain. Hal itu dapat dilihat pada desain botol parfum dengan merek terkenal. Dan desain juga dapat menggambarkan kesan familiar, akrab, sehat, atau menyejukkan. Ini bisa ditemukan pada botol-botol bahan makanan, seperti sambal (sebagaimana di atas) dan kecap, serta minuman, seperti sirup dan minuman beralkohol.
  3. Logo. Logo sering diremehkan dan dilupakan pebisnis. Padahal, logo pun mampu melahirkan kesan tersendiri. Kotak atau plastik pembungkus baju atau celana atau pakaian lainnya, yang polos-polos saja, akan nampak lebih mengesankan bila saja diberi logo dengan gambar dan tulisan sederhana namun tak terlupakan, dengan warna keemasan sehingga terkesan mewah, berkelas, dan tidak sembarangan. Tapi, hati-hati, logo yang terlalu besar dan rumit akan memberi kesan gerah dan memberatkan.
  4. Bahan. Bahan yang dipakai untuk kemasan juga dapat menimbulkan kesan estetika tertentu. Kertas, kain, plastik, mika, atau apa saja materi bahannya, harus dipikirkan juga. Ada baiknya juga Anda pertimbangkan untuk menambahkan asesoris atau motif tertentu pada kemasan untuk menambah nilai dan keindahan tampilan produk. Hanya saja, sekali lagi, jangan berlebihan, agar orang jangan sampai malas melihatnya.

Tidak ada komentar: