Sabtu, 08 Juni 2013

Wisata Bandung: untuk Semua, Semuanya Ada!

Wisata Bandung...! Dua kata yang soulmate satu sama lain. Saling melengkapi. Saling mempercantik. Saling menambah nilai. Saling menciptakan dan memoles nuansa tatkala diucapkan dan dibayangkan. Mau ditambah imbuhan, kata penghubung, kata sandang, kata depan, atau kata-kata yang lain di manapun, atau mau dibalik-balik urutannya dengan diselingi kata-kata lain tersebut, atmosfernya tetap sama, malah jadi tambah impresif! Lihat saja contoh ini: "berwisata ke Bandung", "obyek wisata di Bandung", "Bandung, kota wisata populer di Indonesia", "Bandung, sasaran utama wisatawan mancanegara", dan sebagainya, silakan, Anda bisa tambahkan sendiri!

Saya tinggal di Bandung sejak tahun 1995. Saya sendiri tidak lahir dan besar di Kota Kembang ini. Dari lahir hingga lulus SMA, saya di Jakarta. Namun, –saya sendiri tidak mengerti sampai sekarang kenapa dan entah bagaimana awalnya– bahkan sejak saya kecilpun setiap kali mendengar kata "Bandung", hati saya langsung berada dalam dua keadaan. Pertama: hangat, terbayangkan sukacita dan kebahagiaan; kedua: bergairah, jadi paham benar apa arti kata "hidup". Ya, dengan kata lain, saya jatuh cinta pada kota Parijs van Java ini sejak dini sekali, hanya dari mendengarnya saja! Makin lama, Bandung semakin menjadi obsesi saja. Saya kepingin sekali tinggal di Bandung, melanjutkan sekolah di Bandung, bekerja di Bandung, hidup dan menghabiskan sisa umur di Bandung, dan bahkan, kalau diizinkan, menutup mata yang penghabisan di Bandung pula...! Hingga akhirnya, kesempatan menjumpai "cinta" saya itupun dianugerahkan juga. Saya lulus UMPTN, mendapat satu kursi di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung.

Memang gampang sekali jatuh cinta dan mencintai Bandung. Saya punya teman-teman dan kenalan-kenalan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan ada beberapa juga yang dari luar negeri. Mereka berlatar-belakangkan berbagai suku, etnis, ras, adat, kebiasaan, budaya, serta bahkan bangsa dan bahasa ibu yang berbeda-beda. Tapi, menariknya, semuanya kepincut pada Bandung! Minimal, yah, suka lah! Dan malah sebagian besar juga sama dengan saya: memilih untuk terus hidup di Bandung! (Pantas, Bandung makin lama makin padat ya...?!)

Mengapa bisa begitu? Jawabannya pun tidak sulit didapat. Bandung itu amat sangat bersahabat. Ya karena suhu udaranya yang sejuk, ya karena cuacanya yang bersahabat, ya karena alamnya yang luar biasa cantik, ya karena orang-orangnya yang amat ramah. Dengan kata lain, Bandung itu benar-benar pas untuk menikmati hidup! Hal ini juga yang menjadi alasan kenapa Bandung Raya (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat) bisa menjadi salah satu kawasan wisata paling utama di Indonesia, yang paling diincar para wisatawan, baik domestik maupun internasional.

Bahkan, saya berani berpendapat, jika ditinjau dari kekompletannya, Bandung Raya adalah daerah wisata nomor satu di Indonesia. Artinya, wisata Bandung punya dimensi yang paling lengkap. Sebut saja, mau wisata apa?

Wisata alam? Hooo, tidak usah ditanya lagi kalau yang itu sih! Tatar Parahyangan sudah sejak zaman dahulu terkenal keindahannya. Salah satu iklan di televisi bahkan berseloroh: "Pada waktu menciptakan Parahyangan, Tuhan sedang tersenyum". Tatar Parahyangan atau Tanah Priangan itulah Bandung! Tidak heran, karena keelokannya, kawasan ini dijuluki "Parahyangan", Tanah Kediaman Para "Hyang" (dewa-dewi). Di utara, menjulang Gunung Tangkubanperahu nan kesohor ke seluruh dunia, Lembang menebarkan kesejukan ke udaranya yang indah oleh pepohonan dan perkebunan tehnya, Maribaya dan Dago mengirimkan air-air terjunnya untuk bernyanyi memuja Sang Ilahi dan meramaikan hutan nan menghijau teduh. Di selatan, Pengalengan menghamparkan kebun tehnya berdampingan dengan Situ Cileunca, Ciwidey memanjakan yang datang dengan Kawah Putih dan Situ Patengan (Situ Patenggang)-nya bersama-sama perkebunan stoberi dan Ranca Upas. Kalau Anda bergerak ke arah barat, Situ Cangkuang beserta candinya siap menyambut Anda bersama Waduk Cirata dan Waduk Saguling. Pergi ke sebelah timur, Anda akan berjumpa dengan Curug Cinulang. Itu baru beberapa. Masih jauh lebih banyak lagi obyek-obyek wisata Bandung berbau "alam" yang dengan mudah bisa kita temui. Bertebaran di mana-mana di seluruh penjuru Bandung sih!

Wisata kuliner? Wah, ini sih gacoan-nya Bandung! Mau makanan atau minuman yang unik-menggelitik sekaligus otentik bin khas? Banyak! Ada batagor, peuyeum, colenak, bandrek, bajigur, gepuk, lotek, tahu Sumedang, tahu gejrot, siomay-basotahu, dan yang lain-lain lagi. Di manapun ada tuh, tinggal pilih saja yang mana yang sesuai dengan selera kita! Mau yang umum, tidak usah khas dan otentik, tapi tak kalah unik? Mangga! Kafe, restoran, sampai warung makan "merakyat" itu menjamur banyak sekali kok! Silakan masuk saja, terus pilih-pilih deh mana yang cocok sama lidah dan dompet! Bahkan, banyak lho restoran yang selain makanannya unik dan enak, juga menawarkan kelebihan berupa view suasana malam Kota Bandung yang bisa membuat nafas Anda tertahan dan degup jantung Anda berhenti sedetik secara refleks akibat keindahannya yang mengagumkan. So, masih ragu untuk menyusuri tempat-tempat kuliner dari wisata Bandung?

Wisata belanja? Siapa yang berani meragukannya? Bandung itu pelopor factory outlet di Indonesia. Bahkan di dunia! Dan siapa juga di Indonesia ini yang belum pernah dengar kawasan Cibaduyut dan Cihampelas? Biarpun banyak yang berpendapat kalau pamor sentra sepatu dan sentra jeans tersebut sudah tidak sehebat dua sampai empat dekade sebelumnya, tetap saja kualitas produknya tidak menurun, masih tetap top! Keramaian kunjungan wisatawannya pun tidak bisa dibilang sudah tidak ada. Buktinya, para produsen dan pedagang sepatu dan jins di kedua area itu masih tetap eksis. Jalanannya makin macet, malah! Mau belanja apa lagi? Suvenir? Banyak! Mau suvenir berupa angklung, wayang golek, kaos, atau yang lain, semuanya ada. Atau mau belanja barang-barang lain selain suvenir? Sok, silakan! Tempat-tempat belanja mudah sekali ditemukan. Wisata Bandung sektor belanja takkan mati sampai kapanpun!

Wisata seni dan budaya, top markotop. Di Jalan Padasuka, ada pusat angklung terbesar di Indonesia. Sudah terkenal sampai ke mancanegara, malah! Di situ juga Anda bisa beli angklung, baik satuan maupun partai besar. Di Dago Atas juga ada satu tempat pertunjukan budaya. Di Jalan Taman Sari ada satu gedung yang diperuntukkan khusus bagi pertunjukan musik dan budaya, di samping juga boleh disewa untuk pertemuan akbar lainnya selain seni dan budaya. Di Jalan Braga, Anda bisa mendapati bukan cuma pertunjukan seni dan budaya, tapi juga menyaksikan seni arsitektur art deco dari zaman kolonial pada gedung-gedung tua di sepanjang jalan tersebut. Dan siapa juga yang belum tahu Gedung Sate? Walaupun memang agak ketat, tidak sembarang waktu dan tidak semua ruangan dibuka untuk umum, tapi dari luarpun gedung itu sudah terlihat megah dan kental nuansa seninya. Mau lihat kesenian-kesenian dan pertunjukan budaya lainnya, atau kepingin lihat-lihat dan beli benda-benda seni? Banyak di Bandung mah! Bukankah Bandung terkenal sebagai kota pelahir seniman-seniman ternama Indonesia? Itu karena Bandung memang kondusif sekali untuk berkreasi dan berinovasi! Sehingga orang juga menjuluki Bandung sebagai "Kota Seni". Sisi seni dan budaya dari wisata Bandung takkan terlupakan oleh siapapun yang sudah pernah bermalam beberapa hari saja. Apalagi kalau sampai berkali-kali. Lebih apalagi jika sampai sempat tinggal dan menetap di Parijs van Java ini!

Wisata sejarah ada. Tadi sudah disebutkan tentang Gedung Sate, yang di dalamnya banyak terdapat ruangan yang "bersaksi" tentang tempo doeloe, meski untuk mengalami hal itu mesti melewati serangkaian prosedur birokrasi yang tidak gampang dan tidak sederhana, berhubung gedung tersebut masih difungsikan sebagai kantor Gubernur dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tapi tenang! Bandung juga punya banyak museum. Di Jalan Lembong ada museum yang memamerkan benda-benda kemiliteran yang pernah dipakai perjuangan rakyat Indonesia menghadapi Westerling pada masa Perang Kemerdekaan dulu. Ada juga museum di Jalan Diponegoro yang memamerkan benda-benda geologi, seperti meteor, kerangka dinosaurus, dan gerabah pada era-era prasejarah. Masih ingat event Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 'kan? Nah, gedung tempat diadakannya yang terletak di Jalan Asia-Afrika itu kini menjadi museum yang dapat dikunjungi umum. Belum lagi kalau mau menyebutkan tugu-tugu dan monumen-monumen peringatan perjuangan kemerdekaan Indonesia, yang tersebar di banyak perempatan, seperti Monumen Bandung Lautan Api di Jalan Mohammad Toha. Pokoknya, dari segi sejarah, wisata Bandung pun tak kalah kaya dan menakjubkannya!

Wisata pendidikan juga ada. Selain museum-museum, tugu-tugu, dan monumen-monumen tadi, banyak lagi obyek wisata Bandung yang mengandung unsur pendidikan dan sains. Tentu pernah dengar tentang teropong bintang 'kan? Nah, itu ada di sebuah observatorium di wilayah Lembang! Terbuka untuk umum tuh! Di Jalan Soekarno-Hatta ada perpustakaan daerah yang memperbolehkan masyarakat membaca-baca di tempat. Kalau mau pinjam, ya mendaftar jadi anggota saja. Dan, yang tak boleh dilupakan, Bandung pun punya julukan lain: "Kota Pelajar". Sebab, selain Yogyakarta, Bandung pun memiliki banyak sekali perguruan tinggi. Bahkan, perguruan tinggi negeri di Bandung ada dua. Itu sebabnya, rasio penduduk berusia sekolah di Bandung sangat tinggi. Makanya, kenapa ragu kalau mau memanfaatkan dimensi pendidikannya wisata Bandung?

Sampai-sampai, wisata religi pun Bandung punya lho! Mesjid Agung Kota Bandung itu salah satu mesjid bersejarah. Di banyak tempat lain di seantero Bandung Raya, mesjid-mesjid bersejarah lainnya pun relatif mudah ditemukan. Gereja Katedral juga ada, di Jalan Merdeka, bernilai sejarah dan seni tinggi, serta, tentu saja, memancarkan aura spiritual yang mendesak siapapun untuk kembali dan tetap mengingat Sang Mahakuasa. Juga, di Lembang, ada sebuah tempat yang dinamakan "bukit doa" untuk umat Kristen, khususnya umat Katolik Roma. Tempat-tempat ibadah dari agama-agama lain pun –kelenteng, wihara, juga pura– ada yang bernilai sejarah rohani besar sehingga bisa dijadikan sebagai tempat ziarah dan bernapak tilas. Jadi, aspek religius dari wisata Bandung pun cukup menonjol, bermanfaat sekali untuk menambah keimanan agar menjadi manusia yang lebih benar dan baik lagi.

Atau Anda punya ide dimensi wisata apa lagi? Coba saja sebutkan, lalu lihat, apakah ada wisata tersebut di Bandung. Saya yakin, pasti ada! Dan terakhir, yang membuat wisata Bandung menjadi komplet secara paripurna adalah wisata permainan dan atraksi. Tepatnya, dengan adanya Trans Studio Bandung! Bukan karena sebelumnya di Bandung belum ada wisata permainan dan atraksi. Ada. Banyak, malahan! Tapi kehadiran Trans Studio Bandung sejak tahun 2011-lah yang menjadi "mahkota"-nya. Bahkan, boleh dikatakan, Trans Studio Bandung sudah jadi termasuk salah satu masterpiece wisata Bandung dan juga salah satu ikon Bandung! Terletak di Jalan Gatot Subroto, Trans Studio Bandung tepatnya terdapat di area yang sama dengan Trans Studio Mall (TSM), yang mencakup juga The Trans Luxury Hotel. Dengan 20 (dua puluh) wahana yang terbagi dalam 3 (tiga) area (Studio Central, Lost City, dan Magic Corner), permainan di Trans Studio Bandung dijamin bakal membuat Anda sendiri, keluarga, dan kekasih Anda sangat terhibur karena larut dalam keriangan besar. Ngebet kepingin uji adrenalin? Bisa! Tapi bagaimana kalau takut, cuma mau naik yang pelan-pelan saja? Juga bisa! Pasalnya, ke-20 wahana tersebut beraneka-ragam sifatnya, mulai dari yang extreme rides, alias yang gila-gilaan, hingga yang softplay, alias yang kalem-kalem gimana gitu. Belum lagi, Trans Studio Bandung tiap harinya menggelar 6 (enam) pertunjukan utama yang bertema teatrikal, yaitu "Kabayan Goes to Hollywood", "Legenda Putera Mahkota", "Petualangan si Bolang dan zoo crew", "Special Effect action show", "New Parade & Laser Show", dan "Trans Studio Big Band". Bagaimana tidak puas tuh, coba?! Cuma dengan keluar duit Rp150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah) di hari biasa dan Rp250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) di akhir pekan untuk membeli tiket, Anda dan rombongan bisa kenyang-kenyang deh tuh naik semua wahana dan nonton semua pertunjukan. Bagaimana kalau lapar dan haus? 'Kan bisa-bisa seharian main nih?! Tenang. Di dalam kawasan Trans Studio Bandung juga banyak kok penjual makanan dan minuman. Nah, bagaimana? Bukankah dimensi atraksi-permainan dari wisata Bandung betul-betul heboh, spektakuler, pecah, cetar-membahana, bikin tak terlupakan seumur hidup?!
Magic Corner, salah satu area di Trans Studio Bandung (sumber: http://transstudioworld.net)

"Kabayan Goes to Hollywood", salah satu pertunjukan utama di Trans Studio Bandung (sumber: http://www.transstudiobandung.com)

Vertigo, salah satu wahana mendebarkan di Trans Studio Bandung (sumber: http://www.transstudiobandung.com)


Kesimpulannya, semua orang pasti kesengsem pada Bandung sekali menginjakkan kaki juga. Pasti ketagihan deh! Ya, semua orang! Ya anak-anak, ya orang dewasa. Ya wanita, ya pria. Ya balita, ya lansia. Ya profesional muda, ya kaum tunakarya. Ya pelajar-mahasiswa, ya buruh-karyawan. Semua orang! Dari semua kalangan dan golongan. Tanpa terkecuali. Di sisi lain, wisata Bandung memiliki semua dimensi. Dan itu semua terbuka seluas-luasnya untuk dinikmati semua orang, yang tentunya sudah "kadung bin telanjur" jatuh hati pada Bandung.

Jadi, sebagaimana Trans Studio Bandung, yang sepertinya hendak merepresentasikan wisata Bandung, karena mempunyai wahana dan hiburan utama dari semua genre, serta juga boleh dimasuki dan dinikmati oleh semua orang dari semua kalangan, maka untuk semua (orang), di wisata Bandung semuanya (aspek wisata) ada!

1 komentar:

Ripki mengatakan...

Jadi pengen berkunjung kesana sob. thanks infonya