Wisata Bandung...! Dua kata yang soulmate satu sama lain. Saling
melengkapi. Saling mempercantik. Saling menambah nilai. Saling menciptakan dan
memoles nuansa tatkala diucapkan dan dibayangkan. Mau ditambah imbuhan, kata
penghubung, kata sandang, kata depan, atau kata-kata yang lain di manapun, atau
mau dibalik-balik urutannya dengan diselingi kata-kata lain tersebut,
atmosfernya tetap sama, malah jadi tambah impresif! Lihat saja contoh ini: "berwisata
ke Bandung", "obyek wisata
di Bandung", "Bandung, kota wisata
populer di Indonesia", "Bandung, sasaran utama wisatawan
mancanegara", dan sebagainya, silakan, Anda bisa tambahkan sendiri!
Saya tinggal di
Bandung sejak tahun 1995. Saya sendiri tidak lahir dan besar di Kota Kembang
ini. Dari lahir hingga lulus SMA, saya di Jakarta. Namun, –saya sendiri tidak
mengerti sampai sekarang kenapa dan entah bagaimana awalnya– bahkan sejak saya
kecilpun setiap kali mendengar kata "Bandung", hati saya langsung berada dalam
dua keadaan. Pertama: hangat, terbayangkan sukacita dan kebahagiaan; kedua:
bergairah, jadi paham benar apa arti kata "hidup". Ya, dengan kata lain, saya
jatuh cinta pada kota Parijs van Java
ini sejak dini sekali, hanya dari mendengarnya saja! Makin lama, Bandung
semakin menjadi obsesi saja. Saya kepingin sekali tinggal di Bandung,
melanjutkan sekolah di Bandung, bekerja di Bandung, hidup dan menghabiskan sisa
umur di Bandung, dan bahkan, kalau diizinkan, menutup mata yang penghabisan di
Bandung pula...! Hingga akhirnya, kesempatan menjumpai "cinta" saya itupun
dianugerahkan juga. Saya lulus UMPTN, mendapat satu kursi di salah satu
perguruan tinggi negeri di Bandung.
Memang gampang
sekali jatuh cinta dan mencintai Bandung. Saya punya teman-teman dan
kenalan-kenalan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan ada
beberapa juga yang dari luar negeri. Mereka berlatar-belakangkan berbagai suku,
etnis, ras, adat, kebiasaan, budaya, serta bahkan bangsa dan bahasa ibu yang
berbeda-beda. Tapi, menariknya, semuanya kepincut pada Bandung! Minimal, yah,
suka lah! Dan malah sebagian besar juga sama dengan saya: memilih untuk terus
hidup di Bandung! (Pantas, Bandung makin lama makin padat ya...?!)
Mengapa bisa begitu?
Jawabannya pun tidak sulit didapat. Bandung itu amat sangat bersahabat. Ya karena
suhu udaranya yang sejuk, ya karena cuacanya yang bersahabat, ya karena alamnya
yang luar biasa cantik, ya karena orang-orangnya yang amat ramah. Dengan kata
lain, Bandung itu benar-benar pas untuk menikmati hidup! Hal ini juga yang
menjadi alasan kenapa Bandung Raya (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten
Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat) bisa menjadi salah satu kawasan wisata
paling utama di Indonesia, yang paling diincar para wisatawan, baik domestik
maupun internasional.
Bahkan, saya
berani berpendapat, jika ditinjau dari kekompletannya, Bandung Raya adalah daerah
wisata nomor satu di Indonesia. Artinya, wisata Bandung punya dimensi yang
paling lengkap. Sebut saja, mau wisata apa?
Wisata alam?
Hooo, tidak usah ditanya lagi kalau yang itu sih! Tatar Parahyangan sudah sejak
zaman dahulu terkenal keindahannya. Salah satu iklan di televisi bahkan
berseloroh: "Pada waktu menciptakan Parahyangan, Tuhan sedang tersenyum". Tatar
Parahyangan atau Tanah Priangan itulah Bandung! Tidak heran, karena
keelokannya, kawasan ini dijuluki "Parahyangan", Tanah Kediaman Para "Hyang"
(dewa-dewi). Di utara, menjulang Gunung Tangkubanperahu nan kesohor ke seluruh
dunia, Lembang menebarkan kesejukan ke udaranya yang indah oleh pepohonan dan
perkebunan tehnya, Maribaya dan Dago mengirimkan air-air terjunnya untuk
bernyanyi memuja Sang Ilahi dan meramaikan hutan nan menghijau teduh. Di
selatan, Pengalengan menghamparkan kebun tehnya berdampingan dengan Situ
Cileunca, Ciwidey memanjakan yang datang dengan Kawah Putih dan Situ Patengan
(Situ Patenggang)-nya bersama-sama perkebunan stoberi dan Ranca Upas. Kalau
Anda bergerak ke arah barat, Situ Cangkuang beserta candinya siap menyambut
Anda bersama Waduk Cirata dan Waduk Saguling. Pergi ke sebelah timur, Anda akan
berjumpa dengan Curug Cinulang. Itu baru beberapa. Masih jauh lebih banyak lagi
obyek-obyek wisata Bandung berbau "alam" yang dengan mudah bisa kita temui. Bertebaran di mana-mana di seluruh
penjuru Bandung sih!
Wisata kuliner?
Wah, ini sih gacoan-nya Bandung! Mau makanan atau minuman yang unik-menggelitik
sekaligus otentik bin khas? Banyak! Ada batagor, peuyeum, colenak, bandrek,
bajigur, gepuk, lotek, tahu Sumedang, tahu gejrot, siomay-basotahu, dan yang
lain-lain lagi. Di manapun ada tuh, tinggal pilih saja yang mana yang sesuai
dengan selera kita! Mau yang umum, tidak usah khas dan otentik, tapi tak kalah
unik? Mangga! Kafe, restoran, sampai
warung makan "merakyat" itu menjamur banyak sekali kok! Silakan masuk saja, terus
pilih-pilih deh mana yang cocok sama lidah dan dompet! Bahkan, banyak lho
restoran yang selain makanannya unik dan enak, juga menawarkan kelebihan berupa
view suasana malam Kota Bandung yang
bisa membuat nafas Anda tertahan dan degup jantung Anda berhenti sedetik secara
refleks akibat keindahannya yang mengagumkan. So, masih ragu untuk menyusuri tempat-tempat kuliner dari wisata Bandung?
Wisata belanja?
Siapa yang berani meragukannya? Bandung itu pelopor factory outlet di Indonesia. Bahkan di dunia! Dan siapa juga di
Indonesia ini yang belum pernah dengar kawasan Cibaduyut dan Cihampelas?
Biarpun banyak yang berpendapat kalau pamor sentra sepatu dan sentra jeans tersebut sudah tidak sehebat dua
sampai empat dekade sebelumnya, tetap saja kualitas produknya tidak menurun,
masih tetap top! Keramaian kunjungan wisatawannya pun tidak bisa dibilang sudah
tidak ada. Buktinya, para produsen dan pedagang sepatu dan jins di kedua area
itu masih tetap eksis. Jalanannya makin macet, malah! Mau belanja apa lagi?
Suvenir? Banyak! Mau suvenir berupa angklung, wayang golek, kaos, atau yang
lain, semuanya ada. Atau mau belanja barang-barang lain selain suvenir? Sok, silakan! Tempat-tempat belanja
mudah sekali ditemukan. Wisata
Bandung sektor belanja takkan mati sampai kapanpun!
Wisata seni dan budaya,
top markotop. Di Jalan Padasuka, ada pusat angklung
terbesar di Indonesia. Sudah terkenal sampai ke mancanegara, malah! Di situ
juga Anda bisa beli angklung, baik satuan maupun partai besar. Di Dago Atas
juga ada satu tempat pertunjukan budaya. Di Jalan Taman Sari ada satu gedung
yang diperuntukkan khusus bagi pertunjukan musik dan budaya, di samping juga
boleh disewa untuk pertemuan akbar lainnya selain seni dan budaya. Di Jalan
Braga, Anda bisa mendapati bukan cuma pertunjukan seni dan budaya, tapi juga
menyaksikan seni arsitektur art deco
dari zaman kolonial pada gedung-gedung tua di sepanjang jalan tersebut. Dan
siapa juga yang belum tahu Gedung Sate? Walaupun memang agak ketat, tidak
sembarang waktu dan tidak semua ruangan dibuka untuk umum, tapi dari luarpun
gedung itu sudah terlihat megah dan kental nuansa seninya. Mau lihat
kesenian-kesenian dan pertunjukan budaya lainnya, atau kepingin lihat-lihat dan
beli benda-benda seni? Banyak di Bandung mah! Bukankah Bandung terkenal sebagai
kota pelahir seniman-seniman ternama Indonesia? Itu karena Bandung memang
kondusif sekali untuk berkreasi dan berinovasi! Sehingga orang juga menjuluki
Bandung sebagai "Kota Seni". Sisi seni dan budaya dari wisata Bandung takkan terlupakan
oleh siapapun yang sudah pernah bermalam beberapa hari saja. Apalagi kalau
sampai berkali-kali. Lebih apalagi jika sampai sempat tinggal dan menetap di Parijs van Java ini!
Wisata sejarah
ada. Tadi sudah disebutkan tentang Gedung Sate, yang di dalamnya banyak
terdapat ruangan yang "bersaksi" tentang tempo
doeloe, meski untuk mengalami hal itu mesti melewati serangkaian prosedur
birokrasi yang tidak gampang dan tidak sederhana, berhubung gedung tersebut
masih difungsikan sebagai kantor Gubernur dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tapi
tenang! Bandung juga punya banyak museum. Di Jalan Lembong ada museum yang memamerkan
benda-benda kemiliteran yang pernah dipakai perjuangan rakyat Indonesia
menghadapi Westerling pada masa Perang Kemerdekaan dulu. Ada juga museum di
Jalan Diponegoro yang memamerkan benda-benda geologi, seperti meteor, kerangka
dinosaurus, dan gerabah pada era-era prasejarah. Masih ingat event Konferensi Asia-Afrika pada tahun
1955 'kan? Nah, gedung tempat diadakannya yang terletak di Jalan Asia-Afrika
itu kini menjadi museum yang dapat dikunjungi umum. Belum lagi kalau mau
menyebutkan tugu-tugu dan monumen-monumen peringatan perjuangan kemerdekaan
Indonesia, yang tersebar di banyak perempatan, seperti Monumen Bandung Lautan
Api di Jalan Mohammad Toha. Pokoknya, dari segi sejarah, wisata Bandung pun tak kalah kaya
dan menakjubkannya!
Wisata pendidikan
juga ada. Selain museum-museum, tugu-tugu, dan monumen-monumen tadi, banyak
lagi obyek wisata Bandung yang
mengandung unsur pendidikan dan sains. Tentu pernah dengar tentang teropong
bintang 'kan? Nah, itu ada di sebuah observatorium di wilayah Lembang! Terbuka
untuk umum tuh! Di Jalan Soekarno-Hatta ada perpustakaan daerah yang
memperbolehkan masyarakat membaca-baca di tempat. Kalau mau pinjam, ya
mendaftar jadi anggota saja. Dan, yang tak boleh dilupakan, Bandung pun punya
julukan lain: "Kota Pelajar". Sebab, selain Yogyakarta, Bandung pun memiliki
banyak sekali perguruan tinggi. Bahkan, perguruan tinggi negeri di Bandung ada
dua. Itu sebabnya, rasio penduduk berusia sekolah di Bandung sangat tinggi.
Makanya, kenapa ragu kalau mau memanfaatkan dimensi pendidikannya wisata Bandung?
Sampai-sampai, wisata
religi pun Bandung punya lho! Mesjid Agung Kota Bandung itu salah satu mesjid
bersejarah. Di banyak tempat lain di seantero Bandung Raya, mesjid-mesjid
bersejarah lainnya pun relatif mudah ditemukan. Gereja Katedral juga ada, di
Jalan Merdeka, bernilai sejarah dan seni tinggi, serta, tentu saja, memancarkan
aura spiritual yang mendesak siapapun untuk kembali dan tetap mengingat Sang
Mahakuasa. Juga, di Lembang, ada sebuah tempat yang dinamakan "bukit doa" untuk
umat Kristen, khususnya umat Katolik Roma. Tempat-tempat ibadah dari
agama-agama lain pun –kelenteng, wihara, juga pura– ada yang bernilai sejarah
rohani besar sehingga bisa dijadikan sebagai tempat ziarah dan bernapak tilas.
Jadi, aspek religius dari wisata
Bandung pun cukup menonjol, bermanfaat sekali untuk menambah keimanan agar
menjadi manusia yang lebih benar dan baik lagi.
Atau Anda punya
ide dimensi wisata apa lagi? Coba saja sebutkan, lalu lihat, apakah ada wisata
tersebut di Bandung. Saya yakin, pasti ada! Dan terakhir, yang membuat wisata Bandung menjadi komplet
secara paripurna adalah wisata permainan dan atraksi. Tepatnya, dengan adanya Trans Studio Bandung! Bukan
karena sebelumnya di Bandung belum ada wisata permainan dan atraksi. Ada. Banyak,
malahan! Tapi kehadiran Trans
Studio Bandung sejak tahun 2011-lah yang menjadi "mahkota"-nya. Bahkan,
boleh dikatakan, Trans Studio
Bandung sudah jadi termasuk salah satu masterpiece
wisata Bandung dan juga salah
satu ikon Bandung! Terletak di Jalan Gatot Subroto, Trans Studio Bandung tepatnya
terdapat di area yang sama dengan Trans Studio Mall (TSM), yang mencakup juga The
Trans Luxury Hotel. Dengan 20 (dua puluh) wahana yang terbagi dalam 3 (tiga)
area (Studio Central, Lost City, dan Magic Corner), permainan di Trans Studio Bandung dijamin
bakal membuat Anda sendiri, keluarga, dan kekasih Anda sangat terhibur karena
larut dalam keriangan besar. Ngebet
kepingin uji adrenalin? Bisa! Tapi bagaimana kalau takut, cuma mau naik yang
pelan-pelan saja? Juga bisa! Pasalnya, ke-20 wahana tersebut beraneka-ragam
sifatnya, mulai dari yang extreme rides,
alias yang gila-gilaan, hingga yang softplay,
alias yang kalem-kalem gimana gitu. Belum
lagi, Trans Studio Bandung
tiap harinya menggelar 6 (enam) pertunjukan utama yang bertema teatrikal, yaitu "Kabayan Goes to Hollywood", "Legenda Putera Mahkota", "Petualangan si Bolang
dan zoo crew", "Special Effect action show", "New Parade & Laser Show", dan "Trans Studio Big Band". Bagaimana tidak puas tuh, coba?! Cuma dengan keluar
duit Rp150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah) di hari biasa dan Rp250.000
(dua ratus lima puluh ribu rupiah) di akhir pekan untuk membeli tiket, Anda dan
rombongan bisa kenyang-kenyang deh tuh naik semua wahana dan nonton semua
pertunjukan. Bagaimana kalau lapar dan haus? 'Kan bisa-bisa seharian main nih?!
Tenang. Di dalam kawasan Trans
Studio Bandung juga banyak kok penjual makanan dan minuman. Nah, bagaimana?
Bukankah dimensi atraksi-permainan dari wisata Bandung betul-betul heboh,
spektakuler, pecah, cetar-membahana, bikin tak terlupakan seumur hidup?!
Magic Corner, salah satu area di Trans Studio Bandung (sumber: http://transstudioworld.net) |
"Kabayan Goes to Hollywood", salah satu pertunjukan utama di Trans Studio Bandung (sumber: http://www.transstudiobandung.com) |
Vertigo, salah satu wahana mendebarkan di Trans Studio Bandung (sumber: http://www.transstudiobandung.com) |
Kesimpulannya,
semua orang pasti kesengsem pada Bandung sekali menginjakkan kaki juga. Pasti
ketagihan deh! Ya, semua orang! Ya anak-anak, ya orang dewasa. Ya wanita, ya
pria. Ya balita, ya lansia. Ya profesional muda, ya kaum tunakarya. Ya
pelajar-mahasiswa, ya buruh-karyawan. Semua orang! Dari semua kalangan dan
golongan. Tanpa terkecuali. Di sisi lain, wisata Bandung memiliki semua
dimensi. Dan itu semua terbuka seluas-luasnya untuk dinikmati semua orang, yang
tentunya sudah "kadung bin telanjur" jatuh hati pada Bandung.
Jadi, sebagaimana
Trans Studio Bandung, yang
sepertinya hendak merepresentasikan wisata
Bandung, karena mempunyai wahana dan hiburan utama dari semua genre, serta
juga boleh dimasuki dan dinikmati oleh semua orang dari semua kalangan, maka untuk
semua (orang), di wisata Bandung
semuanya (aspek wisata) ada!
1 komentar:
Jadi pengen berkunjung kesana sob. thanks infonya
Posting Komentar