Akan kusapa maut
Bila dia datang dengan sayap berbinarnya;
Akan kuhamburkan senyum
Ke arah gemintang
Nan 'kan lembut
Menyambangi sekaratku.
Jika tiada akhir itu menjelang,
Niscaya itu karena Junjunganku telah kunjung;
Namun jika kau, maut, menjemputku
Sejengkal sebelum langkah-Nya merapat,
Hanya iman yang 'kan menuntun
Rohku berpulang.
Tak ada lagi gentar,
Tak kupunya lagi takut,
Padamu, wahai sakaratul!
Tempatmu itu sekarang di bak sampah semesta,
Terlempar dari bingkai mengerikanmu.........
Tuanku telah melumatkanmu sampai memburai,
Ya bekas kerajaan gelap!
Darah-Nya mencabik-cabik kekuasaanmu
Yang pernah menghantui semua insan
Dengan rantaimu menggerincing timbulkan ngilu.
Hanya tinggal mimpi,
Itulah engkau, hai kematian;
Karena itu,
Kau sekarang tak lebih daripada utusan pengantar
Bagiku kembali ke kediaman sejatiku
Di pelukan Baginda tercinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar