Serasa api ini tak henti meledekku.........
Koyaknya daging memburu kelemahanku
Hangus oleh tenggelamnya asa
Tanpa daya memandang rasa lega menjauh
Aku sudah berkubangkan perih
Seanteroku lumat dicerca pedih beria
Sepertinya akhirku telah mengada.........
Hiburlah aku, luka!
Genggamlah tulangku
Tapi jangan doaku!
Karena belum terbit jua sabarku
Sambaran ini kurasa justru menafikan rintih
Kusibak awan tebal nan bernanah
Tanpa hiraukan sekarat kutembakkan rasa tabah
Melangit dia, membumbung, meraja
Dan akhirnya mengubur lepuhan itu
Canda mulai bergolak.........
Rekamlah kini deritaku
Biar sudah memerah namun pantang kuladeni
Kendatipun darah ini merajah
Menjauh terus aku dari keinginan terkeluh
Sampai datang sendiri sembuhku
Walau harus kunanti
Hingga tabahku membara abadi
Demi jangan melayu semua insan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar