Mataku tak mampu menjangkau
Hatiku remuk oleh hampa rasa
Tiada buai, tiada bujuk mampu menembus
Semakin menguak luka ini
Bisa kian meracun
Tawa lebih dalam tenggelam
Ingin menangis karena didera keputusasaan
Namun rupanya kosong pun melanda kantongnya
Menggapai sudah tanpa daya bergeming
Keadaanku menjepit dari semua arah
Dosa-dosa kini berbuah
Aku tertindih dalam sejuta reruntuhan
Tanpa harapan akan pertolongan.........
Tapi aku tak mau terus mendesah!
Punahkan asa mungkin hanya kebodohan
Jalan keluar bisa saja sudah melambai minta digapai
Yang pasti, tangan Sang Mahakuat memang tak terlihat
Malah tak kurasa sama sekali adanya
Namun bukan tak berarti tiada
Imanku enggan menyerah
Dia selalu melerai keributan batin
Meredam segala riuh menggundah
Dengan keyakinan pada tangan itu yang seakan alpa
Tapi sesungguhnya senantiasa siaga
Menanggap keluh dan resah
Kendati situasi sedemikian parah
Meski tidak ada lagi sisa alasan untuk berharap
Sekalipun gelap menggulitai hati
Menyesaki dada
Menyelimuti segala yang ada di antero pandang.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar